Senin, 22 Januari 2018

Perbedaan Apache & Nginx (Engine X)



Perbedaan Server Apache dengan Nginx (Engine X) 
Seperti yang kita ketahui, saat ini perkembangan dunia digital, terutama website sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kebutuhan server untuk melayani jumlah request atau pengunjung dari website yang makin meningkat setiap harinya. Perlu diketahui bahwa apabila meningkatkan server dari sisi perangkatnya saja tidak cukup, maka pengembangan dari sisi perangkat lunak pun sangat diperlukan.
Pada dasarnya, Apache sudah ada sejak tahun 1995 dan terus mengembangkan teknologi hingga saat ini agar dapat bekerja lebih optimal. Menariknya, pada tahun 2002, muncul pesaing Apache, yaitu Nginx (dibaca Engine X). Dengan konsep kerja yang lebih baik, Nginx mampu menghasilkan performa yang  tentunya dapat mengalahkan Apache.
Saat ini banyak pengguna Apache berpindah ke Nginx. Hal tersebut tentu terjadi bukan tanpa alasan. Berikut ini merupakan perbedaan Apache dengan Nginx yang menjadi faktor terjadinya perpindahan tersebut:
  • aSeperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Nginx memiliki konsep kerja yang berbeda dengan Apache. Perlu diketahui bahwa konsep kerja Apache based on process, sedangkan Nginx memiliki konsep kerja based on event.
  • Apache base on process, artinya membuat proses dan membuat suatu pekerjaan hanya saat ada permintaan, sedangkan Nginx tidak akan membuat proses baru meskipun ada permintaan baru. Dengan kata lain Nginx bekerja secara multitasking.
  • Dengan konsep kerja yang lebih optimal, maka Nginx memerlukan kapasitas RAM yang rendah dibandingkan dengan Apache yang setiap request akan membuat proses baru.
  • Dalam kondisi pengaturan, Apache memang masih lebih banyak pengaturan, sehingga untuk pengaturan pada tingkatan lanjut, Apache lebih baik dibandingkan dengan Nginx.
  • Dengan lamanya masa penggunaan Apache, dokumentasi Apache lebih banyak dibandingan dengan Nginx.
  • Apache sudah mendukung banyak Operasi system. Berbeda dengan Nginx yang masih belum bisa dijalankan di sistem operasi seperti OpenVMS dan IBMI.


Sabtu, 13 Januari 2018

Belajar Proxmox VE



Bissmillah ..

Post pertama di tahun 2018, setelah sekian lama tidak memposting .. hehe
hari ini kita akan belajar Proxmox VE..
Sebelum nya sudah pada tau apa itu proxmox? ... jadi proxmox itu salah satu distro unggulan dari linux yang berbentuk OS yang berbasis Debian yang mempunyai fungsi khusus sebagai virtualisasi baik appliance maupun operating system. Proxmox berjalan dengan mode text, walaupun seperti itu Proxmox akan lebih mudah dikonfigurasi melalui akses remote dengan web based. Proxmox support beberapa jenis platform virtualisasi seperti KVM dan OpenVZ. Dengan berbasis distro Debian Stable dan menggunkan kernel khusus untuk virtualisasi menjadikan Proxmox VE sebuah Bare Metal Virtualtation Platform yang power full. Bare Metal adalah sistem komputer dimana mesin virtual dipasang langsung pada komputer dalam sistem operasi tanpa diinstall terlebih dahulu aplikasi tertentu

Kelebihan Proxmox
Proxmox ini memiliki banyak kelebihan, antara lain :
a) Open source, sehingga free untuk digunakan oleh siapapun.
b) Mudah dalam instalasi dan konfigurasi.
c) Mendukung platform virtualisasi berbasis KVM dan OpenVZ.
d) Mendukung berbagai format hardisk virtual.
e) Minimalis dan power full dalam pemakaian memory karena hanya butuh    sedikit memory untuk menjalankan virtual server.
f) Mendukung auto backup sesuai schedule yang ditentukan baik ke internal storage maupun external storage.
g) Dapat digunakan untuk Cluster dan High Avaliablity Server.
h) Mendukung banyak model storage : LVM, iSCSI, Local Directory maupun NFS.
i) Sudah mendukung Live Migration.


Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai Proxmox antara lain :
a) Proxmox hanya disediakan untuk mesin 64 bit sehingga tidak akan bisa berjalan pada mesin 32 bit.
b) Pada saat instalasi, Proxmox akan menghapus seluruh isi dari hardisk. Sehingga jika hanya ingin melakukan percobaan gunakan hardisk yang kosong atau gunakan mesin virtual juga.
c) Jika ingin menggunakan KVM, Proxmox membutuhkan motherboard/CPU yang mendukung teknologi virtualisasi yaitu intel VT/AMD-V.

Kebutuhan Hardware Untuk Proxmox
Kebutuhan spesifikasi server pada dasarnya tergantung pada virtual server yang akan digunakan. Semakin tinggi spesifikasi yang akan dijalankan maka semakin tinggi juga kebutuhan hardware yang harus tersedia (mesin induk). Meski demikian, asumsi ini tidak 100% benar karena ada beberapa teknologi virtualisasi seperti OpenVZ yang mampu melakukan pembagian resource sehingga apabila jika mesin virtual ada 3 yang masing membutuhkan 1 GB memory tidak berarti server (mesin induk) harus memiliki kapasitas memory 3 x 1 GB.Spesifikasi minimal pada server induk yang harus terpenuhi agar virtual server dapat berjalan adalah :
a) Processor Pentium 4, dan harus memiliki kemampuan 64 bit.
b) Jika akan menggunakan model full virtualization CPU harus memiliki model
motherboard intel VT (Virtualtation Technology) atau AMD-V.
c) Memory RAM minimal 1 GB.
d) Kapasitas hardisk minimal 20 GB.
e) NIC (Network Interface Card)
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html